Asa Citaku Bermuara Di BPUN ~ BPUN GROBOGAN

Lembaga Pendampingan Belajar Pasca Ujian Nasional, untuk anakanak kelas 12 SMK/SMA/MA Sederajat yang memiliki niat dan tekad yang kuat untuk kuliah dengan beasiswa,

Asa Citaku Bermuara Di BPUN

Asa Citaku Bermuara Di BPUN
Aufa Nuha Ikhsani


Oleh: Aufa Nuha Ikhsani

Hallo kawan-kawanku yang tak malas membaca!
Bolehlah aku berbagi sedikit?

Aufa Nuha ikhsani, iya itulah namanya. Anak desa yang memiliki cita-cita tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Itupun suatu hal mustahil untuk diwujudkannya. Orang tua yang hanya buruh tani, kerja kesana kemari hanya cukup untuk makan anak istri. Mimpi ingin kuliah di Universitas Negeri. Yang biayanya mahal untuk dijangkau jari-jemari.

Notabanenya pun pondok pesantren, dunia luar ia tak tahu-menahu. Kembali berkecambung dengan pondok pesantren, itu yang mengelinang di otaknya dulu. Sebab dia ingin kuliah tapi tak tahu apa-apa tentang dunia perkuliahan.

Kenallah dia dengan BPUN (Bimbingan Pasca Ujian Nasional). BPUN mengajarkanya banyak hal dunia perkuliahan. Sebulan penuh ia di karantinakan, diajarkan menerima layaknya pondok salafiyahan. Makan senampan tak mengapa asal kebersamaan.

Sebulan penuh pula ia diajarkan materi SBMPTN. Makanan pokok utama untuk persiapan hadapi UTBK 2019. Yang di sekolah pun ia tak tahu apa itu SBMPTN, tapi di BPUN semua dijabarkan secara rinci dan memahamkan.

Iya itulah, satu bulan yang melelahkan otak dan menentramkan untuk jiwa kami para tahanan karantina yang bermimpi untuk kuliah di PTN favorit. Berlelahlah untuk masa depan cerah. Prinsip yang selalu ia pegang teguh. Tak mau habiskan masa muda hanya berpangku tangan menunggu keajaiban yang tak kunjung datang.

UTBK yang ditakutkan akhirnya datang masanya. Berusaha semaksimal untuk mendapatkan nilai terbaik, agar bisa mendaftar di UNNES. Tapi sayang, nilainya masih rata-rata kemampuan. Bersaingan dengan mereka yang hebat di luaran sana mengandalkan suatu keajaiban.

BPUN lah yang membimbing untuk memilih PTN yang mencakupi dengan nilai yang semampang. Ia putuskan untuk mendaftar di UNNES jurusan Geografi murni. Iya begitulah kalau berbicara jodoh. Ia gagal menembus UNNES.

Pupus sudahlah harapannya untuk kuliah. Gagal SBM suatu hal yang mengerikan. Pukulan telak untuk dia yang berjuang mati-matian. Tapi BPUN tak berhenti sampai di SBMPTN. BPUN juga membantu kami yang gagal. Dicarikannya jalur mandiri di PTN tujuan mereka.

Alhasil ia pun masih bisa masuk di IAIN Salatiga lewat jalur undangan. Iyah, suatu nikmat yang tak pernah disangkanya. Makasih BPUN.

Pengalaman yang menyenangkan bukan? So? Darimana lagi dia bisa dapat bimbingan gratis kalau bukan di BPUN, memang banyak bimbingan yang menjanjikan. Tapi bukankah semua itu prabayar? Mengocek uang dalam-dalam untuk mendapatkan.


Share:

No comments:

Post a Comment

Followers

Popular Posts

Powered by Blogger.

Contributors

Recent Posts